Pasein Corona Kirim Pesan Mohon Bantuan Ke Jokowi Dan Terawan, Akhirnya Meninggal
Ilustrasi, Pasien corona meninggal di RSUD Kabupaten Tangerang sempat laporkan kasusnya ke Jokowi dan Menkes Terawan - Kolase foto Twitter/Tribun Jabar |
[KlikLembaran] - Terjadi sebuah tragedi pilu seorang pasien positif virus corona meninggal di sebuah RS pemerintah di Tangerang.
Pasien positif corona itu berakhir meninggal dunia setelah 5 jam tidak ditindak.
Sebelum meninggal dunia, pasien berjenis kelamin laki-laki itu sempat mengirimkan pesan ke Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan, Terawan.
Baca Juga : Doktor Katolik Meyakini Ajaran Rasullah Dalam Hadapi Pandemi Corona Efektif
Simak informasi selengkapnya seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jabar dan Warta Kota.
Ada tragedi seorang pasien yang sempat menyebut nama Presiden dan Menteri Kesehatan, Terawan.
Pasien berjenis kelamin pria itu tidak mendapatkan pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Awalnya, di media sosial tersebar, sebuah cuitan yang berisi pesan dari sebuah akun dengan nama @WillyF16.
Ada tragedi seorang pasien yang sempat menyebut nama Presiden dan Menteri Kesehatan, Terawan.
Pasien berjenis kelamin pria itu tidak mendapatkan pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Awalnya, di media sosial tersebar, sebuah cuitan yang berisi pesan dari sebuah akun dengan nama @WillyF16.
Akun tersebut membalas cuitan yang disampaikan Jokowi di Twitter lewat akun resmi terverifikasinya @jokowi, (20/3/2020).
Akun @WillyF16 awalnya menyampaikan doa agar Jokowi dan Menkes Terawan sehat-sehat saja.
Dalam pesan itu, selanjutnya pemilik akun pun mengungkap ceritanya yang ditelantarkan pihak rumah sakit.
Pasien positif Corona ini mengaku tak mendapat penanganan apapun bahkan sampai 5 jam setelah berada di Rumah Sakit tersebut.
Akun @WillyF16 awalnya menyampaikan doa agar Jokowi dan Menkes Terawan sehat-sehat saja.
Dalam pesan itu, selanjutnya pemilik akun pun mengungkap ceritanya yang ditelantarkan pihak rumah sakit.
Pasien positif Corona ini mengaku tak mendapat penanganan apapun bahkan sampai 5 jam setelah berada di Rumah Sakit tersebut.
"Pak Jokowi & Dr Terawan. Semoga bapak - bapak sehat. Mohon bantuan RS rujukan. Semalam saya di RSUD Kabupaten Tangerang, 5 jam tanpa tindakan. Saya tidak kuat. Sekarang saya di Eka Jaya Hospital, BSD. Harus balik lagi ke RSUD. Maaf mereporkan," tulis pasien tersebut di akun media sosial, dikutip TribunMadura.com dari Warta Kota. Isi pesannya yang memilukan itu tersebar di media sosial dan ramai diperbincangkan netizen.
Setelah ditelusuri, dikutip TribunMadura.com dari Warta Kota, pasien itu akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Muhamad Rifki pun memberikan penjelasan mengenai kasus ini. Ia mengakui bahwa yang bersangkutan memang datang ke rumah sakit berplat merah tersebut.
"RSUD Kabupaten Tangerang ini memang rumah sakit rujukan Covid-19. Dia datang untuk berobat ke sini," ujar Rifki kepada Warta Kota, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya yang bersangkutan merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
Namun saat ia datang ke RSUD, pasien satu ini tak membawa rujukan dari rumah sakit asal tempatnya pertama kali memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Dikutip TrubunMadura.com dari laporan Warta Kota, Rifki Kahumas RSUD menyebut pasien itu berbeda dari pasien lainnya yang sebelumnya selalu mendapat rujukan ke RSUD ini
Setelah ditelusuri, dikutip TribunMadura.com dari Warta Kota, pasien itu akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Muhamad Rifki pun memberikan penjelasan mengenai kasus ini. Ia mengakui bahwa yang bersangkutan memang datang ke rumah sakit berplat merah tersebut.
"RSUD Kabupaten Tangerang ini memang rumah sakit rujukan Covid-19. Dia datang untuk berobat ke sini," ujar Rifki kepada Warta Kota, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya yang bersangkutan merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
Namun saat ia datang ke RSUD, pasien satu ini tak membawa rujukan dari rumah sakit asal tempatnya pertama kali memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Dikutip TrubunMadura.com dari laporan Warta Kota, Rifki Kahumas RSUD menyebut pasien itu berbeda dari pasien lainnya yang sebelumnya selalu mendapat rujukan ke RSUD ini
Menurutnya yang bersangkutan merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
Namun saat ia datang ke RSUD, pasien satu ini tak membawa rujukan dari rumah sakit asal tempatnya pertama kali memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Dikutip TrubunMadura.com dari laporan Warta Kota, Rifki Kahumas RSUD menyebut pasien itu berbeda dari pasien lainnya yang sebelumnya selalu mendapat rujukan ke RSUD ini.
Pasien tersebut mendapatkan pelayanan terencana sesuai dengan alur dari rumah sakit ini.
"Kalau ada rujukan, kami sudah ada persiapan. Mulai dari penyediaan kamar dan tim medis yang diperlengpai alat pelindung diri (ADP)," kata Rifki.
"Tapi dia langsung datang ke ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kami juga sedang banyak melayani pasien di situ," ungkapnya.[tmc]
Namun saat ia datang ke RSUD, pasien satu ini tak membawa rujukan dari rumah sakit asal tempatnya pertama kali memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Dikutip TrubunMadura.com dari laporan Warta Kota, Rifki Kahumas RSUD menyebut pasien itu berbeda dari pasien lainnya yang sebelumnya selalu mendapat rujukan ke RSUD ini.
"Tapi dia langsung datang ke ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kami juga sedang banyak melayani pasien di situ," ungkapnya.[tmc]
0 Response to "Pasein Corona Kirim Pesan Mohon Bantuan Ke Jokowi Dan Terawan, Akhirnya Meninggal "
Post a Comment